Nama lengkapnya Zaid al-Koil bin Muhalhil bin Zaid bin Munhib bin Abdu Ridho bin Afsha bin Mukhtalis bin Tsaub bin Kinanah bin Malik bin Nabil bin Amru at-Thoiy. Dinamakan Zaid al-Khoil (kuda) karena beliau mempunyai banyak kuda. Kononnya, beliau lah satu-satunya orang Arab yang mempunyai kuda paling banyak. Nama panggilannya Abu Muknif.
Ibunya bernama Qausah binti al-Atsram. Mengenai pribadinya, beliau berbadan tegak, tinggi, wajahnya bagus, bentuk tubuhnya tidak terlalu gemuk. Beliau mempunyai dua orang anak; Muknif dan Harits.
Suatu ketika beliau mendengar kabar tentang seorang nabi yang mengajarkan kebaikan di Yastrib (Madina) ketika dirinya dalam suatu perjalanan. Beliau teringin sekali untuk tahu lebih dekat dengan nabi itu. Maka bersama pembesar dari kaumnya, kaum Thoyyi, beliau pergi ke menuju Yastrib untuk bertemu nabi. Ikut dalam rombongan itu Zurru bin Sadus, Malik bin Jubair, Amir bin Juwain dan lainnya. Sesampainya di Yastrib, beliau menuju ke masjid Nabawi dan mengikat kuda tunganggannya.
Kebetulan ketika mereka masuk ke masjid Rasulullah sedang berkhutbah di mimbar di hadapan orang-orang muslim. Suasana masjid tidak terlalu bising dan ramai kerena mereka tekun mendengarkan khutbahnya Rasulullah. Diantara isinya khutbahnya Rasulullah berkata, “Saya jauh lebih baik untuk kalian ketimbang Uzzah (patung besar dari patung-patung sesembahan Jahiliyah) dan juga semua apa yang kalian sembah. Dan saya juga jauh lebih baik dari kuda hitam yang kalian sembah.”
Ucapan Rasulullah tadi sangat menyentuh hati orang-orang yang mendengar, terutama Zaid dan kawan-kawannya. Berbeda dengan Zurru bin Sadus, hatinya betul-betul hasad dan dengki dengan apa yang diucapkan Rasulullah. Zaid merasa menemukan pencerahan dan cahaya Islam. Zaid mencoba berdiri diantara keramian orang-orang muslim dan suara lantang memangil Rasulullah, ” Wahai Muhammad, Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Engkau adalah utusan Allah.” Rasulullah pun memalingkan wajahnya ke sumber suara. “Anda siapa?” Tanya Rasulullah. “Saya Zaid al-Khoil bin Muhalhil” jawabannya. Kemudian Rasulullah berkata lagi, “Tapi kamu sekarang namanya Zaid al-Khair, bukan Zaid al-Khoild.” Sejak itu, banyak kawan-kawan Zaid yang menyatakan diri masuk Islam.
Menurut Abu Umar, “Beliau wafat setelah datang dari Rasulullah.” pendapat lain mengatakan bahwa beliau wafat pada masa kholifah Umar bin Khottob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar