Beliau masuk Islam pada waktu Rasulullah berhijrah dan datang ke Madinah. Kononnya pada waktu Rasulullah datang ke Madinah, semua orang berlarian ingin melihatnya. Dan beliau termasuk diantara orang lari ingin melihat Rasul. Pada waktu beliau melihatnya beliau berkata bahwa di wajah Rasulullah tampak bukan pendusta. Kata-kata yang pertama kali beliau dengar dari Rasulullah adalah; “Wahai manusia, sebarkanlah salam,beri makan (kepada yang lapar), eratkan dan sambunglah hubungan keluarga, dirikan sholat di malam hari ketika manusia semua tidur. Niscaya kalian akam masuk surga.”
Sebaimana diriwayatkan Basyr bin Syaghof dari Abdullah bin Salam bahwa beliau (Abdullah) ikut dalam penaklukan Nahawan di Persia. Dari Ibn Sirrin berkata bahwa suatu hari Abdullah bin Salam berkata; “jika perang itu datang. Saya tidak mempunyai kendaraan (kuda tunggangan) maka bawalah saya ke sana (beri tunggangan) hingga kelak nanti aku diletakkan di antara barisan.”
Pada waktu Rasulullah datang ke Madinah, Abdullah bertanya kepadanya, “Wahai Rasulullah, saya akan bertanya kepada Engkau tiga tanda yang tidak ada orang tahu kecuali nabi saja.” “Silahkan tanya?”kata Rasulullah. Beliau bertanya; “Apa tanda-tanda kiamat yang pertama, apa yang dimakan penghuni surga pertama kali dan dari mana seorang anak menyerupai ayah dan ibunya? Rasulullah menjawab; “Tanda-tanda kiamat yang pertama adalah api muncul dari timur yang mengiring manusia ke barat. Yang dimakan penghuni surga pertama kali adalah hati ikan hiu. Adapun penyerupaan anak kepada ayah atau ibu; jika air mani membuahi/datang lebih dulu dari sel telur (mani wanita) maka akan keluar anak laki-laki. Dan jika sel telur membuahi/datang lebih dulu dari air mani maka akan lahir anak perempuan.” Kemudian Abdullah berkata; “Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.” Abdullah bertanya lagi, “Wahai Rasul, Yahudi adalah kaum yang pendusta. Sekiranya meraka tahu tentang keislamanku niscaya mereka mendustakan aku mengenai dirimu. Oleh karena itu silahkan Engkau kirim utusan kepada mereka tanya tentang aku, Abdullah bin Salam itu gimana? Kemudian Rasulullah pun mengirim utusan kepada mereka. Utusan itu bertanya tentang Abdullah. Mereka menjawab; “Abdullah adalah orang yang paling baik, anak yang paling baik dan guru kami dan anak guru kami. Beliau juga orang yang paling tahu tentang agama kami dan anak dari orang yang paling tahu agama kami.” Utusan itu bertanya lagi, “Bagaimana pendapat kalian jika beliau masuk Islam, apakah kalian masuk juga?” Mereka menjawab; “Semoga Allah jauhkan kami darinya.” Tak lama kemudian Abdullah bin Salam keluar menuju ke hadapan mereka sambil mengucap dua syahadat.” Mendengar ucapan itu mereka menjawab; “Beliau adalah orang yang buruk dan anak yang paling buruk dari kami. Begitu juga orang yang bodoh dan anak orang bodoh dari kami.” Setelah itu Abdullah berkata; “Perkara inilah yang saya takutkan dari mereka.” “Wahai Rasul, bukankah saya sudah bagitahu bahwa mereka itu pendusta?” kata Abdullah.
Firman Allah dalam surah ar-Ro’ ayat 43; “Dialah orang yang tahu tentang ilmu kitab (ahli kitab)” turun kepadanya. Dan juga firman Allah dalam surah al-Ahqof 10; “Dia menjadi saksi dari Bani Israel (kebenaran Islam) atas orang-orang sepertinya kemudian beriman kepada Allah. Dan kebanyakan Bani Israel menyombongkan diri (tidak beriman).”
Mengenai sifat tawadhu’ dan rendah hati beliau diceritakan oleh Abdullah bin Handholah; “Suatu hari beliau ke pasar dengan membawa seikat kayu bakar. Ada seorang bertanya; “Bukankah Allah telah memberikan kecukupan padamu?” Beliau menjawab; “Benar, tapi saya ingin membuang kesombongan dalam hati. Saya mendengar Rasulullah bersabda; “Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada kesombongan meski sebesar biji sawi.”
Tampak tanda-tanda kedamaian di hatinya begitu juga khusu’. Tidak heran jika Rasulullah memberi kesaksian bahwa beliau termasuk penghuni surga. Selama berjuang membela Islam beliau ikut dalam penaklukan Bait al-Muqodas (Palestina). Ketika terjadi perselisihan antara Ali dan Muawwiyah, beliau memilih untuk tidak ikut campur dan menjauh dari tempat perselisihan itu. Selama bergaul dengan Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 25 hadits.
Mengenai wafatnya, menurut al-Imam ad-Dzahaby bahwa para ulama sepakat bahwa beliau wafat pada tahun 43 Hijriah di Madinah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar