Nama lengkapnya Ubay bin Ka’ab bin Qis bin ‘Ubaid al-Anshory al-Khazrojy. Beliau adalah Sayyid al-Qurr’o (pemimpin para pembaca al-Qur’an). Biasa dipanggil Abu Thufail.
Rasulullah memberikan panggilan Abu Mundzir (bapak pemberi peringatan). Badannya tidak gemuk dan pendek. Meski demikian beliau sangat disegani di kalangan para sahabat. Dibesarkan di Madinah. Waktunya digunakan untuk bertadabbur dan berkontemplasi dengan alam. Sehingga jarang nampak dalam kerumunan orang. Lebih memilih untuk menyendiri dan menjauhi keramaian sebagaimana biasa orang lakukan. Untuk tujuan itu beliau belajar membaca dan menulis. Kononnya sebelum Rasulullah diutus, beliau bercibaku dengan kepingan-kepingan tulisan kitab Taurat yang didapat dari orang-orang Yahudi yang tinggal bertetangga. Meski demikian beliau tidak terpengaruh dengan pemikiran Yahudi. Bahkan dari apa yang dibaca tidak menemukan jawaban atas apa yang dipikirkan.
‘Siapa yang membuat gunung dengan segala keindahannya dan dalamnya lautan? Siapa yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan? Siapa yang menjalankan angin? Inilah diantara renungan dan pertanyaan beliau yang menghantui dirinya siang dan malam. Pada suatu malam Allah berikan kelapangan dadannya untuk menerima ajaran Islam. yaitu setelah mendengar kabar tentang kerasulan Muhammad. Beliau pergi ke Sa’ad bin ar-Robi’ untuk bertanya tentang Islam. Sa’ad pun memberikan penjelasan tentang dakwah kepada Allah dengan cara hikmah, nasehat yang baik dll. Setelah mendengar penjelasannya, akhirnya dengan penuh kesadaran beliau masuk Islam. setelah itu beliau pergi menghadap Rasululah dan ikut memberikan sumpah setia (bai’ah) kepada Rasulullah.
Suatu hari Rasulullah bertanya kepadanya, “Wahai Abu Mundzir…?? Manakah ayat dalam kitab Allah yang paling besar..?” Beliau menjawab; “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudina Rasulullah mengulangi pertanyaan tadi; “Wahai Abu Mundzir…?? Manakah ayat dalam kitab Allah yang paling besar..?” Beliau menjawab; “Allah, tidak ada tuhan selain-Nya Dzat yang hidup dan memberi kehidupan.” Setelah itu Rasulullah menepuk dadanya dengan tangannya. Dengan perasaan bahagia Rasul berkata; “Semoga Allah memberikan keberkahan ilmu, wahai Abu Mundzir.”
Pada waktu Rasulullah keluar dari Madinah, beliau lah yang mengantikan menjadi imam sholat. Karena ilmunya yang dalam, Rasulullah mempercayakan beliau untuk mengurusi duta-duta yang dikirim untuk mengajarkan al-Qur’an. Beliau termasuk diantara para penulis al-Qur’an.
Diantara kata-kata hikmah dan petuah beliau;
“Dulu (sebelum Rasulullah wafat) kita semua bersama Rasulullah dan wajah-wajah kita sama (pendapat), setelah beliau meninggalkan kita, wajah-wajah kita berbeda-beda ada yang menoleh ke kanan dan ke kiri.”
“Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan gantikan dengan yang lebih baik dari arah yang tidak diketahui. Dan barang siapa bakhil terhadap riski Allah niscaya Allah akan ambil darinya dari arah yang tidak diketuhi.”(shafwah as-shafwah 1/198).
Mengenai pribadinya dalam riwayat Abdullah bin Amru disebutkan bahwa Rasulullah bersabda, “Ambillah al-Qur’an (belajarlah) dari empat sahabat; Ibn Mas’ud, Salim budak Hudzaifah, Ubay dan Mua’dh bin Jabal.” Di hadits lain, dari Anas diceritakan bahwa pengumpulan al-Qur’an pada masa Rasulullah dilakukan oleh sempat sahabat dari kaum anshor; Ubay bin Ka’ab, Mua’dh bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid Ahad ‘Amumuti.” Umar bin Khottob berkata, “Tuan umat Islam adalah Ubay bin Ka’ab”
Suatu hari Rasulullah bertanya padanya, “Wahai Abu al-Mundzir, kamu tahu ayat apa dari kitab al-Qur’an yang paling besar?” Beliau menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu tentang itu.” Kemudian Rasulullah mengulangi pertanyaan tadi. Beliau menjawab, “Allah, tidak ada tuhan selain-Nya, Dzat yang hidup dan memberi hidup.” Mendengar jawabanna itu Rasulullah menepuk dadanya sembari berkata, “Semoga ilmu memberikan keberkahan padamu.”
Ketika surah al-Bayyinah diturunkan, Rasulullah berkata padanya, “Allah teleh perintahkan aku untuk membacakan ayat ini padamu “ Tidak lah orang-orang kafir itu dari ahli kitab..”
Selama berjuang membela ajaran Islam beliau ditugasi Umar untuk mengumpulkan al-Qur’an. Beliau termasuk sahabat yang dekat dengan Rasulullah dan telah meriwayatkan kurang lebih 164 hadits darinya. Hidupnya didedikasikan untuk mengagungkan al-Qur’an hingga Allah pun angkat derajatnya di dunia. Kelak juga di akherat. Beliau wafat pada tahun21 Hijriah pada masa khalifah Utsman bin Affan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar